Pengembangan Paragraf
a) Pengembangan
alamiah
Pengembangan secara alamiah ini seorang penulis
dapat menggunakan pola yang sudah ada pada obyek atau kajian yang dibicarakan.
Penulis dapat menggunakan dua pola. Pertama, pola spesial atau urutan ruang,
misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar kedalam dan sebagainya.
Kedua, pola kronologis atau urutan waktu, misalnya gambaran urutan terjadinya
peristiwa, perbuatan atau tindakan, tadi sekarang, nanti, besok, dan
sebagainya.
b) Pengembangan
klimaks dan antiklimaks
Pembuatan klimaks dilakukan dengan penampilan
gagasan utama yang rinci dari persoalan yang paling rendah kedudukannya.
Sementara itu pengembangan antiklimaks merupakan kebalikan dari klimaks.
c) Pengembangan
Perbandingan dan Pertentangan
Paragraf perbandingan dan pertenntangan ialah cara
pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang , subjek atau
gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu (Keraf dalam buku Mudlofar 2002: 99).
d) Pengembangan
analogi
Pengembangan analogi biasanya digunakan untuk
membandingkan sesuatu yang sudah terkenal umum dengan yang tidak dikenal umum.
e) Pengembangan
contoh-contoh
Gagasan yang terlalu umum sifatnya sulit dipahami.
Agar pembaca menjadi jelas diperlukan ilustrasi-ilustrasi konkret. Ilustrasi
konkret inilah yang nantinya dikembangkan menjadi contoh-contoh.
f) Pengembangan
akibat sebab -sebab akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berupa
hubungan sebab akibat dan akibat sebab. Sebab dapat bertindak sebagai kalimat
utama, sedangkan akibat merupakan kalimat penjelas. Dapat pula sebaliknya ,
akibat sebagai pikiran utama dan sebab sebagai pikiran penjelas.
g) Pengembangan
definisi luas
Yang dimaksud pengembangan definisi luas ialah
pengarang bermaksud memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah
atau hal (Keraf
dalam buku Mudlofar
2002: 102).
h) Pengembangan
klasifikasi
pengembangan karangan kadang-kadang memerlukan
pengelompokan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini bekerja kedua
arah yang berlawanan, yaitu pertama mempersatukan satuan-satuan kedalam satu
kelompok., dan kedua, memisahkan satuan-satuan tadi dari kelompok yang lain
(keraf dalam buku
Mudlofar 2002: 103).
i)
Pengembangan umum khusus-khusus umum
Cara pengembangan paragraf umum khusus-khusus umum
merupakan cara yang paling umum dipakai. Paragraf umum khusus dikembangkan
dengan meletakkan pikiran utama pada awal paragraf kemudian rician-rincian
berada pada kalimat-kalimat berikutnya. Sebaliknya paragraf khusus umum,
mula-mula dikembangkan rincian-rincian kemudian pada akhir paragraf disampaikan
generalisasinya. Jadi paragraf umum khusus bersifat deduktif, sedangkan
paragraf induktif bersifat khusus umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar