Hakikat Menulis
Hakikat Menulis
Seseorang
dengan menulis dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud
dan tujuannya. Tarigan (1982:21) mengatakan bahwa menulis ialah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami
oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik
tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan gambaran tersebut. Senada dengan
Tarigan, Nurudin (2007:4) menyebutkan bahwa menulis adalah segenap rangkaian
kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya
melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Definisi menulis
ini mengungkapkan bahwa menulis yang baik adalah menulis yang bisa dipahami
oleh orang lain, sedangkan Wiyanto (2004:1-2) menyebutkan bahwa menulis
mempunyai mempunyai dua arti. Pertama,
menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang
dapat dilihat. Bunyi-bunyi yang dirubah itu bunyi bahasa (bunyi yang berasal
dari alat ucap manusia). Kedua, kata menulis mempunyai arti kegiatan
mengungkapkan gagasan secara tertulis. Gagasan yang telah ditulis kemudian
ditampung oleh pembaca dengan cara membaca.
Akhadiah (1988:2) mengatakan bahwa kemampuan menulis merupakan kemampuan
yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Untuk
menulis karangan yang sederhana, secara teknis seseorang dituntut memenuhi
persyaratan dasar seperti menulis karangan yang rumit. Suparno (2007:13) mendefinisikan bahwa menulis sebagai suatu kegiatan
penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat
atau medianya. Dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang
terlibat: penulis sebagai penyampai pesan (penulis), pesan atau isi tulisan,
saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar