Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa muncul dari keanekaragaman social masyarakat. Ragam
bahasa merupakan penyebab awal munculnya variasi bahasa.
Ragam bahasa meliputi ragam bahasa
slang, jargon, register, akrolek, basilek, vulgar, kolokial, argot dan ken.
1.
Slang
merupakan variasi bahasa yang bercirikan dengan kosa kata yang baru ditemukan
dengan cepat berubah. Variasi bahasa slang dipakai oleh kawula muda atau
kelompok social dan professional untuk berkomunikasi “di dalam rahasia”
(Alwasilah, 1985:57). Artinya variasi ini digunakan oleh kalangan tertentu yang
sangat terbatas dan bersifat rahasia.
2.
Jargon
merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok social atau kelompok
pekerja tertentu dan tidak dimengerti oleh kelompok lain. Variasi bahasa jargon
digunakan dalam lingkingan tersendiri.
3.
Akrolek
adalah variasi bahasa yang dianggap lebih tinggi atau bergengsi daripada
variasi social lainnya.
4.
Basilek
adalah variasi bahasa yang dianggap kurang bergengsi atau bahkan dianggap lebih
rendah.
5.
Vulgar
adalah variasi bahasa social yang cirri-cirinya tampak pada tingkat intelektual
penuturnya. Maksudnya variasi bahasa vulgar biasanya digunakan oleh penutur
yang kurang berpendidikan dan tidak terpelajar.
6.
Kolokial
merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh penutur dalam percakapan
sehari-hari.
7.
Argot
menurut Zeigher adalah variasi bahasa khas para pencuri, tetapi variasi bahasa
ini dipakai untuk kosa kata teknis atau khusus dalam perdagangan, profesi dan
kegiatan lainnya.
8.
Ken
dipakai sebagai variasi bahasa merengek-rengek atau pra-pura, biasanya ken
digunakan oleh kalangan social rendah, contohnya bahasa yang digunakan oleh
pengemis.
Ragam
bahasa dapat timbul karena adanya kegiatan
interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat
beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal
variasi atau ragam bahasa ini ada dua pandangan yaitu :
1. Variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa
itu dan keragaman fungsi bahasa itu
2. Variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat
interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka raga.
Menurut
Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia,
timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku.
Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan
resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di
rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
Bahasa Indonesia
memiliki banyak sekali ragamnya, hal ini dikarenakan bahasa Indonesia sangat
luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya, antara lain :
1. Ragam bahasa berdasarkan waktu penggunaan
a. Ragam bahasa Indonesia lama
Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya
sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia
lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah yang akhirnya
menjadi bahasa Indonesia. Alasan Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia :
1) Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca,
2) Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa,
3) Keikhlasan suku daerah lain ,dan
4) Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan
b. Ragam bahasa Indonesia baru
Penggunaan
ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan
perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa
Indonesia.
2. Ragam bahasa berdasarkan pokok pembicaraannya / bidang
a. Ragam bahasa undang-undang
Ragam
bahasa yang digunakan pada undang-undang yang berlaku untuk hukum Indonesia.
b. Ragam bahasa jurnalistik
Ragam bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita, disebut juga
bahasa komunikasi massa yakni bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui
media massa. Ciri utama dari ragam bahasa jurnalistik adalah komunikatif dan
spesifik.
c. Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa yang harus memenuhi syarat diantaranya benar (menurut
kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat , dan sistematis.
Ciri bahasa indonesia ragam
ilmiah :
1) Bahasa Indonesia ragam baku
2) Pengunaan
kalimat efektif
3) Menghindari
bentuk bahasa yang bermakna ganda
4) Pengunaan
kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah
yang bermakna kias
5) Menghindari
penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan
6) Adanya
keselarasan dan keruntutan antar proposisi dan antar alinea
d. Ragam bahasa sastra
Berbeda
dengan ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra banyak mengunakan kalimat yang
tidak efektif. Pengambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam
ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam
imajinasi pembaca.
e. Ragam bahasa
bidang-bidang tertentu
Ragam bahasa ini digunakan pada bidang-bidang tertentu seperti
transportasi, komputer, ekonomi, hukum, dan psikologi. Contoh : diagnosis, USG dipakai dalam bidang kedokteran.
3. Ragam bahasa berdasarkan media pembicaraan
a. Ragam bahasa lisan
Ragam
bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan oleh pemakai bahasa. Dalam ragam
lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam
bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau
tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
1) Memerlukan kehadiran orang lain
2) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
3) Terikat ruang dan waktu
4) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
Ragam bahasa lisan meliputi :
1) Ragam bahasa cakapan:Ragam bahasa yang digunakan saat berbicara
dengan teman, berbicara dengan orang lain yang lebih muda atau berbicara tidak
resmi.
2) Ragam bahasa pidato;Ragam bahasa yang digunakan untuk berpidato.
3) Ragam bahasa kuliah:Ragam bahasa yang digunakan saat perkuliahan,
misalnya saat mahasiswa berbicara dengan dosen.
4) Ragam bahasa panggung:Ragam bahasa yang digunakaan saat pentas untuk
menghibur orang lain.
Kelebihan :
1) Lebih jelas karena
pembicara menggunakan tekanan dan gerak anggota badan, sehingga pendengar lebih
mudah mengerti
2) Pembicara dapat langsung
melihat ekspresi pendengar
3) Lebih bebas dalam
mengungkapkan sesuatu
Kelemahan :
1) Pembicara sering
mengulangi kalimat yang telah diucapkan
2) Pendengar belum tentu
mendengar jelas apa yang dikatakan pembicara
3) Tidak semua orang bisa
menyampaikan sesuatu dengan baik secara lisan
Contoh : pidato, presentasi
b. Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan
dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata.
Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan
unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan
pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
1) Tidak memerlukan kehadiran orang lain;
2) Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap;
3) Tidak terikat ruang dan waktu;
4) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
Ragam bahasa tulis meliputi :
1) Ragam bahasa teknis:Ragam
bahasa yang memperhatikan teknis atau cara penulisan.
2) Ragam bahasa undang-undang:Ragam
bahasa menggunakan bahasa yang resmi.
3) Ragam bahasa catatan:Ragam
bahasa yang singkat untuk mengingatkan sesuatu.
4) Ragam bahasa surat:Ragam
bahasa untuk menyampaikan suatu informasi.
Kelebihan :
1) Informasi yang disajikan
dapat dikemas di dalam media cetak
2) Dapat menambah kosa kata
Kelemahan :
1) Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus
mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan
nilai jual.
2) Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu
tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
Contoh : buku-buku pelajaran, majalah, koran,
dll.
4. Ragam bahasa berdasarkan
situasi
a. Ragam bahasa resmi
Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
1) Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
2) Menggunakan imbuhan secara lengkap ;
3) Menggunakan kata ganti resmi ;
4) Menggunakan kata baku ;
5) Menggunakan EYD ;
6) Menghindari unsur kedaerahan .
b. Ragam bahasa tidak resmi
Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam
bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak
normal .
c. Ragam bahasa akrab
Penggunaan
kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat pendek ini menjadi bermakna karena
didukung oleh bahasa nonverbal seperti anggukan kepala , gerakan kaki dan
tangan tangan,atau ekspresi wajah.
d. Ragam bahasa konsultasi
Ketika kita
mengunjunggi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa
resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi
yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.
5. Ragam bahasa berdasarkan penutur
a. Ragam bahasa
berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek)
Luasnya
pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang
yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa
Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang
berbeda-beda.
b. Ragam
bahasa berdasarkan pendidikan penutur
Bahasa
Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda
dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal
dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas.
Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek,
pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata
bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu
bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya
dipakai.
c. Ragam
bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam
bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan)
atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain
resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur
atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati
bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika
terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan
digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan
kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula
tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
SUMBER
http://merrysarlita.blogspot.com/2010/10/variasi-atau-ragam-bahasa.html
http://teorikux.blogspot.com/2013/10/variasi-dan-ragam-bahasa_1.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar